Dalam suatu hubungan, Anda harus melakukan komunikasi atau membicarakan perihal keuangan secara teratur dengan pasangan untuk memastikan Anda berdua memiliki pemikiran yang sama dalam hal keuangan baik untuk sekarang ataupun jangka panjang. Inilah cara untuk memulai suatu komunikasi mengenai keuangan dengan pasangan, baik untuk Anda yang akan menikah ataupun Anda yang sudah menikah.
1. Kenali kebiasaan pengelolaan keuangan pasangan Anda
Anda tidak perlu meminta calon pasangan atau pasangan Anda untuk menyampaikan laporan keuangannya secara langsung. Namun ketika keadaan mulai mendukung untuk membicarakan seputaran keuangan, penting untuk mulai mempelajari gambaran keuangan satu sama lain bagi seorang pasangan, kata Meade.
“Mulailah dengan percakapan kecil, seperti, ‘Apa tujuan Anda?’ “Percakapan ini mungkin akan sedikit menakutkan, tapi ada beberapa hal yang mungkin perlu Anda ketahui dari pasangan Anda.”
Yang paling utama di antara mereka, kata Meade: tingkat utang mereka. “Hal yang paling penting untuk diketahui adalah utang apa pun yang mereka bawa ke dalam hubungan mereka nanti.”
“Namun belum tentu Anda harus turut serta ikut membayar utang tersebut ketika pasangan Anda membawa utang sebelum menikah,” katanya. “Tetapi dengan membicarakan hal tsb dapat membantu Anda membuat keputusan di masa depan. Siapa yang menanggung kerugian jika seseorang mempunyai utang dalam jumlah besar yang pada akhirnya akan mereka atasi bersama-sama? Mungkin satu orang membayar lebih untuk biaya hidup.”
Pada akhirnya, mengetahui riwayat kredit seseorang juga bisa bermanfaat. “Ini bisa menjadi sangat penting jika Anda berencana melakukan pembelian bersama di masa depan,” kata Meade.
2. Penganggaran dan ‘pembicaraan keuangan’
Anda telah memutuskan pasangan Anda tidak bekerja dengan pihak yang bisa membuat kesepakatan keuangan untuk Anda, dan Anda sedang memasuki fase di mana Anda merasa nyaman menggabungkan beberapa aspek keuangan Anda. Sekarang apa yang harus Anda lakukan?
“Saya pikir hal terbesar yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan komunikasi sejak awal dalam hubungan Anda, dan terus melakukan pendekatan Bersama secara berkala,” kata Meade. “Saya sarankan sebulan sekali. Saya menyebutnya kencan keuangan, di mana Anda hanya duduk dan melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti pergi makan malam. Dan Anda hanya berbicara tentang keuangan.”
Fokus pembicaraan ini harus pada tujuan bersama, kata Meade. Apa yang ingin Anda capai bersama, dan bagaimana Anda bisa mencapainya?
Saat Anda berdiskusi, Anda mungkin menemukan bahwa Anda dan pasangan memiliki sikap berbeda mengenai uang. Misalnya, satu orang mungkin lebih cenderung berbelanja saat ini, sementara yang lain mungkin lebih suka menabung. Duduk bersama dan menyusun rencana pengeluaran dapat membantu memastikan semua orang bahagia, kata Frank Summers, CFP dan penasihat kemitraan domestik terakreditasi di Cetera Advisors.
“Jika Anda menyusun anggaran untuk menabung untuk mencapai tujuan inti yang telah Anda sepakati, dan Anda merasa nyaman dengan anggaran tersebut, hal ini dapat membantu meringankan beberapa perbedaan yang mungkin Anda alami,” katanya. “Jika Anda tahu bahwa Anda sudah mendapatkan perlindungan inti dan Anda memiliki jumlah X untuk dibelanjakan pada bulan itu, itu bisa sangat membantu.”
3. Konsultasi dengan seorang financial expert
Jika keadaan menjadi sangat serius, dan pasangan Anda adalah orang terpenting dalam hidup Anda, mungkin inilah saatnya untuk berkonsultasi dengan financial expert.
Anda dapat bertemu dengan penasihat keuangan yang bisa Anda ajak untuk mendiskusikan tujuan jangka panjang Anda. Orang ini tidak hanya dapat membantu Anda menavigasi mekanisme penggabungan keuangan yang seringkali rumit, namun mereka juga dapat membantu memperjelas langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk mencapai tujuan Anda sebagai sebuah tim.
“Meluangkan waktu dan duduk serta membicarakan tentang [sikap keuangan] dan membicarakan tujuan serta cara mencapai tujuan tersebut bisa menjadi hal yang sangat menyehatkan,” kata Summers. “Karena pada saat itu orang nomor 1 itu perantara. Dan Nomor 2, seorang profesional yang terbiasa membicarakan tujuan dan prioritas.”
Leave a Reply