
Dikutip dari Wikipedia, keluarga adalah ruang lingkup terkecil dalam sebuah sistem sosial. Ada pepatah yang mengatakan bahwa darah lebih kental daripada air, mengandung arti sebuah hubungan yang lebih erat, dan lebih intim, atau sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan cara apapun. Itu semua berawal dari sebuah ikatan berdasarkan hubungan darah atau kita biasa menyebutnya dengan sebuah keluarga.
Banyak yang memaknai arti keluarga bagi hidupnya. Mungkin Anda sering mendengar istilah “rumahku surgaku” sebuah gambaran nuansa atau suasana rumah yang begitu indah. Layaknya surga yang sedemikian indah diceritakan. Sejuk, tenang, aman, tentram, sentosa, damai, bahagia. Kita bisa merasakan nuansa bahagia itu berawal dari rumah atau sebuah keluarga.
Satu hal yang membuat masing-masing anggota keluarga merasa betah di rumah, menjadikan rumah tempat yang paling mengasyikan, tempat istirahat, sekaligus tempat berkeluh kesah yang sangat aman karena setiap anggota keluarga saling percaya satu sama lain.
Bagaimana cara memupuk rasa saling percaya antar anggota keluarga?
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dan mulai ditanamkan sejak dini, yaitu kepedulian, cinta, kejujuran, dan tanggung jawab. Ketika semua hal tersebut ada, bahagia biasanya akan datang dengan sendirinya. Nah, berdasarkan keempat hal tersebut di atas, inilah 7 cara supaya setiap anggota keluarga merasa saling percaya:
1.Konsisten
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konsisten adalah tetap, tidak berubah-ubah, taat asas. Digambarkan sebagai sesuatu yang dilakukan secara terus menerus untuk waktu yang lama dengan cara yang sama.
Konsisten erat kaitannya dengan sebuah aturan. Misalkan jadwal makan, jadwal bersih-bersih rumah, jadwal berkumpul bersama, dan lain sebagainya. Semua anggota keluarga berhak mengingatkan satu sama lain jika ada hal yang tidak konsisten dilakukan, dan juga mempunyai kewajiban untuk mematuhinya tanpa ada paksaan.
Dengan demikian, masing-masing anggota keluarga merasa memiliki tanggung jawab. Efeknya, hubungan emosional semakin terjaga, kemudian saling percaya.
2. Menghargai hubungan
Satu hal yang perlu disadari, dimanapun posisi Anda di sebuah keluarga, hargailah posisi orang lain. Maksudnya begini, dengan kita tahu posisi masing-masing, tidak akan ada yang bertindak di luar batas wajar. Dalam kondisi apapun, mau baik, mau buruk, jika sudah saling menghargai, keberadaan Anda adalah sebuah bentuk dukungan yang penting bagi anggota keluarga yang lain.
Saling menghargai adalah kunci bagaimana kebahagiaan itu dijumpai.
3. Meminta maaf
Setuju atau tidak, memupuk rasa saling percaya setiap anggota keluarga membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan tidak sebentar. Acapkali di tengah perjalanan banyak ditemui berbagai batu sandungan.
Permintaan maaf adalah salah satu cara supaya rintangan tersebut berhasil dilalui dan keadaan membaik kembali.
Anda tidak akan terlihat lemah ketika meminta maaf atas sebuah kesalahan, justru anggota keluarga yang lain akan lebih respek lagi. Di mata mereka, Anda bukan bukan orang yang mau menang sendiri, Anda rela melepas ego. Kelak, tanpa diminta, ketika anggota keluarga yang lain berbuat salah, mereka akan meminta maaf tanpa kita perintah.
Dengan demikian, Anda sudah menjadi teladan yang sangat baik, dan semua percaya kepada Anda.

4. Jujur dan saling terbuka
Rasa saling percaya dimulai dari sikap jujur dan saling terbuka. Dengan selalu mengedepankan kejujuran, hati Anda akan tenang, damai, dan tentram. Dengan berkata jujur, Anda akan dijauhkan dari rasa was-was dan khawatir berlebihan.
Sikap jujur perlu dibarengi dengan sikap saling terbuka, supaya suasana keluarga lebih hangat, Harmoniz, lebih menyenangkan. Dengan lebih terbuka, hal-hal yang tidak bisa diselesaikan sendirian bisa saja dipecahkan bersama.
Buatlah sebuah kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, di mana satu sama lain saling jujur dan terbuka. Tentu diawali dengan memunculkan setiap permasalahan masing-masing, kemudian yang lain memberikan solusi.
Sehingga nantinya diharapkan muncul rasa saling percaya, bahwa setiap anggota keluarga mempunyai peranan penting bagi yang lain.
5. Komunikasi yang efektif
Terkadang, konflik yang terjadi di dalam keluarga bermula dari salah menyampaikan sebuah pesan, atau berawal dari cara berkomunikasi yang kurang efektif.
Menurut ilmu Public Speaking Supaya komunikasi terasa efektif, diperlukan 3 pilar: vocal, verbal, visual. Vocal adalah suara (harus jelas, tidak monoton, enak didengar, intonasi yang tepat). Verbal adalah pesan yang mau disampaikan (jelas, langsung kepada inti permasalahan). Visual adalah bahasa tubuh (ekspresi, gerakan tangan, gerakan tubuh, dan lain-lain).
6. Bisa dipercaya
Untuk saling percaya, hal yang perlu dibangun terlebih dahulu adalah kesadaran dari diri sendiri bahwa kita termasuk orang yang bisa dipercaya sekaligus bisa diandalkan. Jadilah pribadi yang bisa dipercaya ucapannya, sikapnya, perbuatannya.
Seiring berjalannya waktu, anggota keluarga yang lain akan mengakui kalau Anda adalah sosok yang bisa dipercaya, sehingga mereka tidak sungkan,tidak canggung, dan merasa aman dekat di sisi Anda.
Ingat prinsip 3M, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil,mulai saat ini.
7. Saling bantu dan tidak menyembunyikan perasaan
Sebetulnya, dari poin pertama sampai poin terakhir ini memiliki hubungan satu sama lain, satu kesatuan, saling berkaitan. Contoh, untuk bisa saling membantu, diperlukan komunikasi efektif dan meminta maaf. Untuk bisa tidak menyembunyikan perasaan, butuh jujur, saling terbuka, dan menghargai hubungan.
Apabila suatu saat terjadi masalah dalam keluarga, jangan disimpan terlalu lama, jangan menyembunyikan perasaan. Komunikasikan, usahakan saling berkompromi dan saling membantu.
Itulah 7 cara supaya masing-masing anggota keluarga saling percaya sehingga tercipta keluarga yang bahagia dan harmonis seperti yang diinginkan.
Papah Tampan
Leave a Reply